pelajaran gue minggu ini sih ga jauh jauh dari (our mouth can change our world, our life, our destiny and everything)
itu dimulai saat gue mau latihan saman sama hilmi. dimana gue yang sebenernya bisa ngeluarin kata kata maut tapi males ngeluarinnya. dulu gue fikir orang yang sok ngeluarin kata kata bijak adalah orang banyak bacot. jadinya dulu gue sok sokan bijak cuma didepan hilmi aja soalnya anak itu kalo main sama gue main sok sokan bijak.
ya kita lanjut. saat itu yang hilmi gamau saman tiba gatau ada angin apa gue bilang
"mi, ayolah saman. soalnya saman bukan masalah 1-2 orang yang ikutan, saman menjunjung tinggi kekompakan. kita gabisa nari tanpa elu. gue juga butuh orang yang nari disamping gue"
sebenernya gue sih ngomong gitu becandaan aja soalnya gue juga pake tampang sok sokan sambil becanda, gue juga tau paling hilmi gamau. entah kenapa tiba tiba hilmi terdiam dan mau saman. sejak itu gue percaya kalau omongan bisa berdampak besar. dan setelah itu entah kenapa gue ngebacot pas nari saman
"kalau karena nilai, gue gabakal usaha sampe kaya gini. ini semua gue kerjain karena temen"
nah, keyakinan gue semakin bertambah mungkin gara gara kebanyakan nonton film kali ya. diantaanya the expendables II sama ironman 3.
disitu gue liat betul bahwa omongan bisa mengubah segalanya. salahsatunya di adegan expendables
(dimana sylvester stallone udah masuk ke pesiar milik musuh besarnya, kala itu semua pengawal sudah dibantai dan dia face to face. mungkin kalau sylvester orang biasa, musuhnya udah dibantai habis. tapi dia tau mana yang terbaik. maka musuhnya diajak negosiasi dan pada akhirnya sang penjahat berpihak kepadanya. itu jauh lebih membantu dibanding menghabisi musuhnya)
dan di ironman 3 gue inget
( dimana tony stark di ikat dan sudah diambang pintu dihabiskan, namun tony berkata dan meyakinkan "rebecca hall" yang berkhianat dan berpihak pada tony dan kembali) dan (dimana tony tidakbisa menaikkan koneksi internet maka tony meminta tolong teknisi sambil berkata"tony need you" yang secara tidaklangsung mengistimewakan dia sang teknisi)
jadi akhirnya ada kesimpulan
"jika kamu tidak bisa membuat bom, seenggaknya kamu masih punya mulut untuk meminta orang lain membuatkan bom untukmu"
istimewakan orang lain, sugesti orang lain. maka orang lain akan 100% untuk mu!
